Bagi sebagian besar orang, pertemanan di dunia maya seperti social networking bukanlah suatu hal yang penting. Karena riset membuktikan bahwa pertemanan di dunia maya memiliki tingkat kebohongan yang cukup tinggi. Awalnya, aku pun berkeyakinan seperti itu. Aku tidak terlalu memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan dunia maya. Tapi tidak setelah aku bertemu dengannya.
Berawal dari facebook, kami bertemu. Seorang pemuda yang berusia setahun di atasku, yang sedang kuliah di universitas di Jakarta. Universitas itu adalah universitas yang ku impikan sejak dulu. Mungkin dari situ awal ketertarikanku. Entah mulanya bagaimana, yang pasti kami akrab melalui status dan komentar-komentar di facebook. Dia memang teman yang baik, smart, dan nyambung dengan pemikiranku. Tak butuh waktu lama untuk mengaguminya, terlepas dari latar belakang keluarga dan hal-hal lain. Kadang aku juga merasa aneh dengan diriku. Bagaimana bisa aku menyukai orang yang bahkan aku sendiri belum pernah bertemu langsung dengannya? Aku sampai berpikir berulang kali, berusaha tuk menemukan jawabannya.
Aku yang cenderung sensitif, sangat mudah terpengaruh dengan kata-kata manis terutama yang terucap dari makhluk yang bernama laki-laki yang ku kagumi. Kalian tahu kan, rasanya? Yang pasti setiap kali ada kata-kata manis darinya aku nggak bisa tidur semalaman. Ah, lebay deeh... Tapi memang begitu, kok. Aku jadi susah tidur dan males makan. Huah...dahsyat yaaa.... Hampir di setiap kesempatan aku memikirkannya. Ujung-ujungnya jadi berkhayal dan berandai-andai. Padahal aku paham kalau hal itu tidak boleh dilakukan. Aku merasa diriku ini begitu lemah. Tak mampu menghandle perasaanku sendiri. Aaah... masa-masa suram deh pokoknya =(
Sampai akhirnya aku menyadari, bahwa dia juga memberi perlakuan manis kepada wanita selain diriku. Tak tanggung-tanggung,, dua sekaligus! Jadi bertiga denganku. Gubrak!!! =/
Jadi kembali berpikir, apakah aku yang ke GR an? Atau laki-laki itu yang jago ngegombal?
Hmmm.....entahlaaah.....
Sejak saat itu aku jadi semakin merutinkan ibadahku. Ingin mendamaikan hati dan menjernihkan pikiran yang ruwet. Alhamdulillah Allah selalu menolongku. Aku jadi jauh lebih tenang dan mampu menguasai diri agar tidak terjerat padanya.
"Deu..segitunya. Emang sedahsyat apa sih, laki-laki itu?"
Yang pasti kalau dipikir-pikir lagi, dia itu sikapnya
berlebihan ke perempuan.
Tuh, aku deh yang jadi korban perasaan. Mungkin kedua perempuan yang lain juga memiliki perasaan yang sama.
Aku yang emang punya bakat iseng, iseng-iseng melakukan investigasi (halah...) pada kedua perempuan yang dekat dengannya. Dan kesimpulannya adalaah..... 85% aku yakin bahwa kedua perempuan itu pun menaruh hati padanya.
Aku jadi kasihan dengan mereka..... =(
Hari itu juga aku sms si laki-laki, hmm..kita panggil dia Mr. X aja ya... Aku pun mengirim sms ke Mr. X dan menjelaskan SEMUANYA dengan hati-hati. Dia pun mengerti dan mengaku menyesal. Berulang kali dia meminta maaf padaku. Sebenarnya aku kesal, tapi aku berusaha mengerti posisinya. Beberapa waktu yang lalu dia putus dengan pacarnya, padahal pacarnya itu sudah berstatus menjadi calon istrinya. Aku paham, dia pasti begitu rapuh, oleh karena itu dia mencari perhatian pada wanita lain. It's okay.. itu hal yang wajar menurutku.
*to be continue